PEMULIHAN PARIWISATA DAN PEREKONOMIAN BALI SEBAGAI DAMPAK DARI VIRUS CORONA

Denpasar, 11/03/2020 — Bea Cukai Denpasar hadir dalam rapat pembahasan percepatan pemulihan kondisi pariwisata dan perekonomian Bali sebagai dampak dari virus Corona yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali di ruang rapat Disperindag Prov. Bali pada Rabu (11/03) pagi.

Hadir dalam rapat tersebut, Kepala Bagian Umum Kanwil DJBC Bali, NTB dan NTT, kelompok ahli pembangunan bidang ekonomi, Dinas Pariwisata Prov. Bali, Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Bali, Dinas Koperasi UKM Prov. Bali, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Bali, Kepala Balai BPOM Denpasar, serta para pelaku usaha di bidang ekspor.

Dalam pembukaannya, Kepala Disperindag Prov. Bali menyampaikan bahwa rapat ini diadakan karena menindaklanjuti arahan Gubernur Bali dalam amanatnya pada Jumat (6/3) di Tirta Gangga, Kantor Bank Indonesia mengenai dampak dari virus covid-19 terhadap pariwisata dan perekonomian Bali. Oleh karena itu, Disperindag mengadakan rapat ini dengan instansi terkait dan para eksportir secara bersama menyusun rencana aksi percepatan pemulihan kondisi pariwisata dan perekonomian Bali sebagai dampak dari virus covid-19.

Dalam materinya, Kepala Disperindag menyampaikan data bahwa Pulau Bali memiliki potensi ekspor produk unggulan Bali seperti Industri pangan (arak, jus, kopi, kakao, dll) dan industri sandang (songket, endek, sepatu, tas, dll) berbasis budaya branding Bali. Kemudian, Kepala Disperindag menyampaikan data ekspor Bali selama 5 tahun yang mengalami penurunan, terutama ke negeri China dan data lain seperti 10 negara terbesar tujuan ekspor daerah Bali, dan 10 komoditi ekspor terbesar daerah Bali. Terakhir, beliau menyampaikan hambatan ekspor seperti daya saing produk Bali masih rendah, produk yang tidak berkelanjutan, desain dan kemasan yang kurang menarik, kemampuan SDA untuk mengakses Pasar Ekspor, dll.

Selanjutnya rapat dilanjutkan dengan diskusi yang disampaikan baik dari instansi terkait maupun para eksportir yang hadir. Bea Cukai Denpasar dalam diskusi pembuka, hadir dengan Kemudahan Layanan Informasi (KLInIK) Ekspor 24/7 dan telah melaksanakan Nota Kesepakatan antara Dishub Prov. Bali, Bea Cukai Denpasar, ALFI Bali, PT. Pelindo III, dan PT. Meratus Line sehingga terjadi efisiensi biaya transportasi laut dan Cartier via laut Pelabuhan Benoa menjadi efektif.

Dari penyusunan rencana aksi ini, diharapkan agar rencana yang ditetapkan berjalan dengan optimal dan terjalin komunikasi serta sinergi yang berkelanjutan antara instansi terkait dan para eksportir yang hadir.

#beacukai #beacukaidenpasar #ekspor #disperindag #bali #benoa #covid-19

Top