Pemberkatan dan Peluncuran Anggur Misa Produk Dalam Negeri oleh PT. Sababay Winery di Gianyar, Bali

Denpasar, 3 Desember 2018

BC Denpasar hadir memenuhi undangan pemberkatan dan peluncuran anggur misa produk dalam negeri oleh PT. Sababay Winery di Gianyar, Bali. Peluncuran ini disaksikan oleh tujuh Uskup dari berbagai wilayah di Indonesia, Dirjen Bamenas Katolik Kemenag RI, para rohaniawan rohaniwati, serta tamu undangan terbatas yang rangkaian kegiatannya didahului dengan misa syukur yang dipimpin oleh Ketua Komisi Liturgi KWI, Mgr. Petrus Boddeng.

Dalam pemberkatan dan peluncuran anggur misa ini, dilakukan penandatanganan pernyataan Nihil Obstat (MoU) oleh Ketua Komisi Liturgi KWI yang menandai terpenuhinya standar kelayakan anggur misa produksi Sababay Winery untuk digunakan dalam kegiatan peribadatan Gereja di seluruh Indonesia.

Anggur misa atau sacramental wine adalah jenis anggur khusus untuk kebutuhan peribadatan Gereja, merupakan anggur biasa karena prosesnya hanya meliputi fermentasi, pengendapan dan penyaringan. Anggur jenis ini berbeda dengan table wine yang relatif lebih mahal karena adanya tambahan aroma dan materi tertentu.

Sudah lebih dari satu abad Gereja Katolik Indonesia amat tergantung pada anggur impor untuk memenuhi kebutuhan ibadah Gereja di seluruh Indonesia. Padahal, terdapat sentra-sentra perkebunan anggur di Indonesia antaralain di Kabupaten Buleleng (Bali Utara), Kabupaten Probolinggo (Jatim), serta beberapa daerah di NTT yang hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi anggur, khususnya anggur misa dalam negeri.

Bea Cukai sebagai instansi yang memiliki tugas dan fungsi dalam _industrial assistance_ sangat mendukung pabrikan untuk terus mengembangkan produksinya, terlebih untuk produksi yang dapat menghasilkan produk yang dapat menutup kebutuhan akan impor.

Setelah proses kajian dan penjajakan yang panjang, Sababay Winery akhirnya berhasil berswasembada anggur misa yang produksinya telah memenuhi kriteria layak digunakan, yaitu antaralain halal (sesuai kaidah yang diatur dalam Kitab), sustainable (terjamin kesinambungan produksinya), kompetitif (harga yang dibebankan sebagai biaya peribadatan berimbang dan tidak memberatkan), kerjasama pengawasan (pengawasan bersama untuk menghindari penyalahgunaan penggunaan hasil produksi) dan pemberdayaan petani lokal (memprioritaskan penggunaan buah anggur hasil kebon petani lokal).

Diproduksinya anggur misa ini sebagai pengganti produk impor akan membantu menghemat devisa. Penghematan devisa ini secara langsung menimbulkan dampak positif terhadap perbaikan defisit transaksi berjalan atau _Current Account Defisit_ (CAD).

#beacukairi
#beacukai
#beacukaidenpasar
#makinbaik
#swasembadaanggurmisa

Top