Ekspor Perdana Biji Kakao Fermentasi Organik oleh Perusahaan KITE IKM Koperasi KSS Jembrana ke Belanda

Melalui Video Conference melalui aplikasi Zoom dan langsung dari lokasi Koperasi Kerta Semaya Samaniya, Jembrana, berlangsung pelepasan kontainer berisi biji kakao fermentasi menuju Pelabuhan Tanjung Perak untuk diekspor ke Belanda. Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Kanwil DJBC Bali, NTT, dan NTB, Wakil Gubernur Provinsi Bali, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Wakil Duta Besar RI untuk Belanda, dan lainnya. Berkat sinergitas dan asistensi yang dilakukan KLInIK Bea Cukai Denpasar dengan banyak pihak seperti Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Pemerintah Daerah, LPEI, Yayasan Kalimajari menghasilkan realisasi ekspor perdana satu kontainer 20 feet atas nama Koperasi Kokoa Kerta Semaya Samaniya tanggal 17 Oktober 2020, sebanyak 12 ton ke Belanda dengan nilai devisa Rp 660.000.000 yang ditandai dengan pemecahan kendi secara simbolis oleh Ketua Koperasi KSS.

Ekspor ini merupakan hasil dari program Kakao Lestari atas inisitatif dari Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) yang diimplementasikan untuk meningkatkan potensi ekonomi dan melestarikan pertanian kakao serta menjadikan kakao sebagai komoditi unggulan Kabupaten Jembrana.

Sesuai dengan tagline yang diusung “UMKM maupun IKM berani mengekspor sendiri produknya karena EKSPOR itu MUDAH”, peran Bea Cukai Denpasar dalam pelaksanaan ekspor kakao fermentasi ini yaitu:
a. Layanan KLInIK Ekspor berupa sosialisasi Fasilitas KITE IKM, asistensi pendaftaran, perijinan, proses bisnis ekspor dan impor, hingga pendaftaran PEB.
b. Kerjasama dan sinergi dengan LPEI sebagai Lembaga Pembiayaan Ekspor,
c. Melakukan koordinasi dengan Pemprov Bali dan Pemerintah Kab. Jembrana untuk pembinaan kepada petani;
d. Kerjasama dengan Yayasan Kalimajari dalam pendampingan program Kakao Lestari dan SUBAK Program (Sustainable Advocacy and Action in Kakao) dari tahun 2018 – 2020;
e. Kerjasama dengan Karantina Pertanian Denpasar dan KPPBC Tanjung Perak untuk kelancaran proses ekspor;

f. Serta kerjasama dengan atase perdagangan di Belanda terkait kedatangan komoditi coklat dan potensi pembukaan pasar komoditi lainnya di Belanda.
Ibarat cahaya di tengah pandemi Covid-19, diharapkan ekspor ini tidak hanya sekadar data/statistik, namun dapat menceritakan tentang perjuangan dan kolaborasi dari banyak pihak terutama kerja keras para petani/pembudidaya kakao di Kabupaten Jembrana untuk memberikan peningkatan dan pergerakan ekonomi yang berdampak secara langsung kepada petani kakao di Kabupaten Jembrana sendiri maupun kontribusi ekonomi secara nasional.

Top