Bea Cukai Denpasar Mengikuti Focus Group Discussion (FGD) terkait Konsep Kawasan Industri MMEA Tradisional

Denpasar, (10/06/2021) – Berlokasi di Ruang Rapat Pendet Kanwil DJBC Bali, NTB, dan NTT, dilakukan pembahasan dan diskusi terkait konsep Kawasan Industri MMEA Tradisional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani Arak Bali. Pertemuan yang berlangsung secara fisik ini dihadiri oleh Tim Kajian dan para Kepala Bidang Kanwil DJBC Bali, NTB, NTT, Kepala Kantor Bea Cukai Denpasar, Perwakilan Kepala Disperindag Prov. Bali, Perwakilan Kepala Dinas Koperasi UKM Prov. Bali, Perwakilan Kepala DPM-PTSP, Disperindag Karangasem, Disperindag dan Dinas Koperasi UKM Buleleng, Perwakilan Koperasi Arak Bali, dan Perwakilan Pengusaha Pabrik.

Membuka rapat, Bapak I Made Wijaya, Kepala Bagian Umum Kanwil DJBC Bali, NTB, dan NTT, menyampaikan bahwa MMEA tradisional Arak Bali merupakan kebanggaan masyarakat Bali yang harus dilestarikan dan kepada para petani arak juga harus diberikan pembinaan terkait peraturan yang berlaku.

Selanjutnya, Ibu Kusuma Santi, Kepala Kantor Bea Cukai Denpasar menyampaikan bahwa arak Bali telah menjadi perhatian nasional. Konsep Kawasan Indistri MMEA Tradisional (KIMT) tidak bertentangan dengan Peraturan Gubernur Bali, dan berharap konsep KIMT ini dapat segera diterapkan.

Top